
Halo teman-teman kali ini kita akan membahas tentang sejarah terbentuknya GKMI. Nama Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) diambil dari nama gunung (Gunung Muria) yang terletak di daerah Jawa Tengah bagian Utara. Di seputar Gunung Muria itulah GKMI mulai berkembang dan menyebar dari Kudus ke Jepara, Pati, Demak, Semarang dan sekitarnya.
GKMI berawal dari seorang pengusaha Tionghoa di Kudus, Jawa Tengah, bernama Tee Siem Tat, yang mengenal Kristus melalui pengalaman pribadinya yang sembuh dari sakit penyakit yang tiada kunjung sembuh, setelah mendengar dan mempelajari kabar Injil dari seorang Letnan Gereja Bala Keselamatan. Karena rasa sukacita dan damai yang ia alami setelah bertobat dan percaya kepada Kristus, Tee dengan penuh semangat dan keberanian, memberitakan injil kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya, yang kemudian juga mulai menyebarkannya kepada orang lain di Kudus.
Dari Kudus, GKMI meluas melintasi batas kesukuan dan wilayah. Saat ini GKMI ada di lima wilayah persekutuan, yaitu PGMW (Persekutuan Gereja Muria Wilayah) I : Jakarta, Sumatera, Bandung dan Kalimantan; PGMW II : Semarang dan sekitarnya serta DIY; PGMW III : Kudus dan sekitarnya; PGMW IV : Jepara dan sekitarnya; PGMW V : Jawa Timur, Bali, Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur, dengan jumlah total 50 gereja GKMI dewasa, 74 cabang, dan 53 cabang perintisan.
Sumber : www.sinodegkmi.com